Tips dan Cara Memilih Hewan Kurban yang Tepat untuk Idul Adha: Apakah harus Jantan? Ini Jawaban Buya Yahya


PORTAL PATI

Berikut adalah panduan memilih ternak kurban untuk Idul Adha 2025 menurut Buya Yahya. Apakah benar ternak kurban wajib jantan?

Menghampiri hari raya Idul Adha, beberapa Muslim mungkin merancangkan untuk menjalankan ritual pengurbanan.

Sebelum melakukan ritual kurban, tidak hurti-hurti untuk mengenal lebih dulu aturan dalam memilih ternak kurban yang sesuai.

Sebab itu, pemilihan ternak kurban untuk Idul Adha tidak bisa dilakukan secara asal-asalan. Terdapat sejumlah persyaratan dan kriteria tertentu yang perlu dipatuhi.

Salah satu standar yang terbentuk dalam masyarakat adalah bahwa ternak kurban kebanyakan perlu ber jenis kelamin jantan. Apakah ada komentar Buya Yahya mengenai hal ini?

Melalui video YouTube milik Al-Bahjah TV, Buya Yahya menyatakan bahwa pemilihan ternak kurban tidak perlu terbatas pada jenis kelamin jantan.

Umumnya, orang-orang memilih hewan kurban jantan karena cenderung memiliki berat badan yang lebih besar daripada hewan kurban betina.

Inilah sebabnya mengapa banyak pedagang hewan kurban atau peternak lebih memilih kambing atau sapi jantan untuk dijual menjelang perayaan Idul Adha.

Meskipun demikian, hal itu tidak bermakna kambing atau sapi betina dilarang untuk dikurban.

“Maka kami jelaskan, bahwa kambing betina juga diperbolehkan. Antara memilih yang jantan atau betina, kedua-duanya baik-baik saja asalkan bersedia dikurbankan. Jika ingin menentukan pilihan, sebaiknya ambil yang ukurannya lebih besar karena akan memberi manfaat yang lebih besar bagi ummat Nabi Muhammad. Namun jika kambing betinanya memiliki ukuran lebih besar, itu tidak apa-apa; lebih baik ketimbang mengambil hewan jantan tetapi terlalu kurus,” ungkap Buya Yahya.

Saat ini, berdasarkan data yang dikumpulkan dari situs web resmi Badan Masjid Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, terdapat paling tidak tiga standar utama dalam pemilihan ternak kurban.

Kriteria pertama adalah bahwa binatang kurban harus merupakan jenis ternakan atau yang disebut sebagai an’am, meliputi unta, sapi, kambing, atau domba.

Seperti tertulis di Surah Al-Hajj ayat 34, yang berbunyi:

Serta untuk tiap-tiap kaum Kami perintahkan ritual pengurbanan supaya mereka mengucapkan nama Allah dengan pemberian-Nya dalam bentuk hewan ternak.

Kedua, hewan korban tersebut paling tidak harus berusia minimal sesuai dengan ketentuan agama.

Umur minimum untuk binatang kurban jenis unta adalah 5 tahun atau sudah memasuki tahun keenam. Sedangkan untuk sapi yang dijadikan hewan kurban, umurnya harus mencapai dua tahun dan telah memasuki tahun ketiga.

Meskipun demikian, hewan kurban kambing sebaiknya sudah berusia minimal satu tahun untuk tipe domba, atau paling tidak enam bulan jika mencari domba berusia satu tahun sangatlah susah.

Sedangkan untuk kambing biasa, setidaknya harus berusia 1 tahun dan sudah memasuki tahun kedua.

Ketentuan ketiga adalah bahwa ternak kurban wajib bebas dari kecacatan serta celaan yang bisa menurunkan mutu ternak kurban tersebut.

Apa yang dimaksud sebagai kekurangan atau celaan adalah misalnya buta pada kedua mata atau hanya satu mata saja, pincang, menderita penyakit yang nampak secara kasat mata, serta terlalu kurus.

Berikut adalah beberapa standar untuk memilih hewan kurban yang sesuai dengan ajaran Islam.

***

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top