Mengapa Antriannya Semakin Panjang di SPBU Belakangan Ini? Inilah Alasannya.


PALANGKA RAYA

— Antrian mobil yang semakin lama semakin membengkak di beberapa SPBU Palangkaraya membuat banyak orang penasaran. Ternyata, ada sumber utamanya yang menjadi penyebab keadaan tersebut.

Keadaan ini membuat para pemudik baik naik sepeda motor ataupun mobil harus sabar menunggu dalam antrian selama ber jam – jam, terkadang hingga meluber ke pinggir jalanan. Untuk mendapatkan sekedar bahan bakar, mereka dengan rela berkeringat dibawah sinar matahari dan bersaing untuk bergiliran di stasiun pompa bensin yang semakin sesak dari hari ke hari.

ternyata, kurangnya persediaan bahan bakar minyak (BBM), seperti pertalite dan pertamax, selama beberapa pekan terakhir telah menyebabkan sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di kota Palangka Raya dilanda kerumunan oleh para pengemudi. Kekurangan pasokan ini mendorong antrian kendaraan, baik motor maupun mobil, membentuk barisan yang sangat panjang hingga ke pinggir jalanan. Para pengguna jalan dengan sabar menanti berjam-jam hanya untuk bisa mendapatkan bahan bakar yang semakin susah didapat tersebut.

Bahan Bakar Minyak (BBM) seperti Pertalite dan Pertamax saat ini menjadi komoditas langka yang perlu dicari dengan cermat. Misalkan di SPBU jalan G. Obos, antrian kendaraan dapat memakan waktu sampai 20 menit. Pengemudi bernama Andi menyatakan bahwa dirinya terpaksa mencari pilihan SPBU lain karena panjangnya barisan mobil.

“Pakai tempat ini secara rutin, namun antriannya semakin memanjang belakangan,” ujar lelaki berusia 34 tahun pada hari Kamis (29/5).

Menurut Andi, antrian sudah terlihat panjang sejak dini hari dan menjadi lebih padat mendekati tengah hari, yang mana hal ini menyebabkan kemacetan di area SPBU, khususnya pada periode-periode sibuk dalam sehari.

Dia ingin adanya pengawasan dari otoritas yang tepat untuk mewujudkan pendistribusian bahan bakar minyak yang lebih mulus dan seimbang. “Di samping menghambat kegiatan harian, antrian yang panjang ini bisa jadi penyebab keributan apabila suplai tidak cepat diatasi,” katanya.

Pada saat bersamaan, pengawas SPBU Jalan G. Obos, Hasbullah, menyatakan bahwa antrian kendaraan yang panjang tersebut disebabkan oleh penurunan suplai minyak dari depot, sehingga stok bahan bakar di SPBU menjadi kurang. Dia juga mencatat bahwa situasi serupa telah berlangsung selama sekitar satu bulan belakangan ini.

SPBU di Kalteng, terutama yang ada di Palangkaraya, sebagian besar mendapatkan suplai minyak dari Pulang Pisau,” jelasnya. Di samping itu, pasokan juga sesekali dipasok dari Kabupaten Kotawaringin Timur, Sampit, atau Banjarmasin, yang berada di Kalimantan Selatan.

Menurut Hasbullah, antrian di SPBU Jalan G. Obos kerap memburuk akibat kurangnya persediaan di SPBU lain, yang membuat banyak pengemudi berpindah ke lokasi tersebut. Agar dapat menanganinya, mereka menyediakan jalur khusus bagi sepeda motor dan mobil; walhasil hal ini menjadikan antriannya pada baris mobil semakin bertambah panjang.

Hasbullah mengatakan bahwa stok Pertamax saat ini telah membaik sejak kedatangan tangki pengiriman Pertamax ke Pulang Pisau empat hari yang lalu. Akan tetapi, untuk Pertalite, permintaannya masih melebihi pasokan. “Pada awalnya, kami menuntut 24 ribu liter per harinya, namun hanya mendapatkan 16 ribu liter saja. Sedangkan untuk Pertamax, jumlah delapan ribu liter per hari cukup,” katanya.

(ham)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top