Jangan Sering Bilang “Iya”, Ini Kata Penggantinya Jika Lelah Mengiyakan Segala Hal

Merasa tidak nyaman dan bersalah saat menolak tawaran orang lain dapat menyulitkan orang lain. Namun, sering menyetujui sesuatu tanpa berpikir panjang juga bukanlah kebiasaan yang baik.


Jika Anda mulai lelah mengatakan “Iya” kepada orang lain, Bubun telah menyiapkan kata pengganti yang dapat Anda sampaikan dengan cara yang sopan dan tetap menunjukkan rasa hormat.


Konselor profesional, Jessica Hunt, menyatakan bahwa banyak orang telah menemukan bahwa pengorbanan diri adalah sesuatu yang baik.


Rabu (19/2/2025).


Jessica menyarankan agar orang yang ingin menyenangkan orang lain, tapi kesulitan menyesuaikan diri dengan keinginan dan kebutuhan mereka sendiri, sebaiknya berhenti sejenak sebelum mengatakan “ya”.


Gunakan waktu untuk memeriksa reaksi fisik dan emosional Anda. Tanyakan pada diri sendiri, ‘Apakah ini terasa asli, atau apakah ini terasa seperti sesuatu yang seharusnya saya inginkan?’


Baca Juga :


“10 Kalimat Alternatif yang Lebih Baik dari “Aku Lagi Sibuk” Menurut Psikolog”

Jangan Ucap “Aku Lagi Sibuk”, Ini 10 Kata Penggantinya agar Terlihat Profesional Menurut Psikolog

“Kata-kata sibuk sering kali dipakai oleh orang-orang untuk menghindari tanggung jawab dan tugas. Psikolog memberikan saran untuk menggantinya dengan kalimat yang lebih profesional dan efektif. Berikut adalah 10 contoh kalimat pengganti “aku lagi sibuk” yang dapat Anda gunakan dalam berinteraksi sehari-hari.

1. “Saya sedang sibuk dengan beberapa hal yang harus diselesaikan.”

2. “Saya memiliki prioritas yang harus diatasi sekarang.”

3. “Saya sedang fokus pada beberapa proyek yang penting.”

4. “Saya memiliki beberapa tugas yang harus diselesaikan sebelumnya.”

5. “Saya sedang sibuk dengan beberapa tanggung jawab yang harus saya penuhi.”

6. “Saya sedang fokus pada


Apa kata pengganti yang sopan dari ‘iya’?


Dalam hal ini, Jessica juga menyediakan jawaban untuk mengganti kata “Iya” agar tidak menyinggung perasaan orang lain.


Bunda bisa mengatakan, “Terima kasih sudah memikirkan saya, tetapi saya tidak punya cukup waktu untuk proyek ini sekarang.” Jessica menjelaskan bahwa berkata “Tidak”, bukanlah ide yang buruk.


Mengatur Batasan dan Mengatakan “Tidak” dalam Kehidupan Sehari-Hari


Seorang pengacara dan penulis, Maria Ross, menyatakan bahwa menetapkan batasan itu menjadi hal yang sangat penting bagi dirinya.


“Menetapkan batasan adalah langkah perawatan diri yang saya ambil agar saya dapat beroperasi dengan kapasitas penuh dan lebih siap membantu dengan empati ketika dibutuhkan,” kata dia.


Menurutnya, solusinya adalah memperbaiki diri sendiri. Ini bisa menjadi sulit jika Bunda tidak terbiasa dengan memperbaiki diri sendiri.


“Bagaimana cara mengisi ulang, mengatur ulang, dan memberi istirahat pada tubuh, pikiran, dan jiwa kita? Apa yang dibutuhkan untuk mengubah cara berpikir dan menggunakan bagian otak yang berbeda?” ujar Ross.


Menjawab “Tidak” sekali-kali bukan masalah. Meskipun interaksinya terasa tidak nyaman, itu adalah pelajaran untuk tetap teguh pada pendirian, bahkan ketika orang lain menentang.


Pandangan serupa juga disebutkan oleh Jessica yang mengatakan merasa bersalah ketika menolak ajakan adalah hal yang wajar.


“Merasa bersalah itu biasa terjadi saat mencoba sesuatu yang baru, terutama ketika hal itu menantang kepercayaan yang telah saya pegang kuat,” ujar Jessica.


Ia menyarankan memulai dengan menetapkan batasan-batasan kecil untuk membentuk rasa percaya diri. “Dengan latihan, Anda akan mulai memahami bahwa batasan-batasan itu tentang merasa hormat pada diri sendiri, bukan tentang tidak menghargai orang lain,” katanya.


Tidak ada masalah untuk mengatakan “Tidak.” Karena, tidak semua situasi memerlukan kata “Tidak” atau “Iya.” Fokuslah untuk mengatakan kedua hal tersebut pada saat yang paling penting.


Jika menyenangkan orang lain menyebabkan Bunda merasa stres, mungkin sebaiknya Bunda konsultasikan dengan terapis untuk merasa lebih baik.

Pilihan Redaksi

  • 3 Kalimat yang Sering Dibicarakan oleh Warga Finlandia dan Denmark agar Lebih Bahagia

    “Siapa yang tidak bahagia?” – “Saya tidak tahu.”

    “Tidak ada yang bahagia, tapi saya tidak sedih.”

    “Saya bahagia, tapi saya tidak tahu apa itu.”
  • 40 Contoh Pantun Assalamualaikum untuk Pembuka Acara yang Menghibur
  • 80 Ucapan Wisuda Lengkap dari Islami, Bahasa Indonesia hingga Bahasa Inggris


Baiklah, itulah kata pengganti “Iya” yang dapat Bunda gunakan untuk menjawab dengan sopan. Semoga ini membantu, ya, Bunda.


Gratis!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top