Sapi Raksasa Peternak Tulungagung menjadi Tersangka Kurban Presiden Prabowo


TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Tulungagung

– Seekor sapi Limousin yang mencapai bobot lebih dari 1 ton milik Agus Prasetyo, seorang ternaker berasal dari Desa Padangan, Kecamatan Ngantru, Tulungagung, secara resmi sudah di beli oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, guna digunakan dalam ibadah kurban Idul Adha kali ini.

Sapi bermasalah merah tersebut sekarang menjadi fokus utama bagi Agus. Berdasarkan data terbaru, bobot hewannya telah mencapai 1.050 kilogram dan diyakini akan semakin meningkat menjelang waktu pengorbanan.

“Bobotnya telah diukur tepat setelah membayar dan ketika itu berbobot 1 ton 50 kilogram. Namun, kemungkinan besar kini akan lebih tinggi mengingat hewan tersebut telah mendapatkan perawatan intensif selama dua minggu terakhir,” jelas Agus saat ditemui pada hari Kamis (29/5/2025).

Agus menceritakan bahwa transaksi tersebut terjadi pada hari Senin (26/5/2025), ditempuh oleh seorang wakil dari Dinas Peternakan. Jumlahnya senilai dengan Rp 99,9 juta dan dibayarkan dalam bentuk tunai.

Ini adalah permintaan pertamanya yang cukup spesifik, yaitu seekor sapi dengan bobot di atas 1 ton,” kata Agus. “Saya menyarankan beberapa ekor sapi besar tersebut, dan pada akhirnya pilihan jatuh ke yang satu ini karena harganya kurang lebih 100 juta rupiah.

Sapi yang dipilih oleh Presiden Prabowo ini tidak biasa. Agus telah menjaganya selama kurang lebih satu tahun sejak membelinya saat berbobot 600 kilogram dengan harga Rp 36 juta. Berkat perawatan ekstra, berat si sapi itu naik di atas 400 kilogram.

“Pentingnya terletak pada mutu pakan dan perawatannya. Saya senantiasa memberikan hijauan serta konsentrat dengan proporsi yang tepat, ditambah vitamin tiap bulan,” ungkap Agus dalam menjabarkan formula keberhasilan pemotongan hewani miliknya.

Sapi tersebut kemudian akan dikirm ke Masjid Jami Baitul Khoir yang terletak di Desa dan juga Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung, guna disembelih menjadi hewan kurban bagi Presiden.

Desa Padangan, di mana Agus bermukim, terkenal sebagai pusat utama pemeliharaan ternak sapi pedaging di wilayah Tulungagung. Sejak tahun 2017, Agus telah berkecimpung dalam bidang ini dan ia mendapatkan anak sapi dari penduduk setempat agar dapat dipupuk sampai mencapai bobot besar.

Tahun lalu pada hari raya Idul Adha, Agus sukses menjual sebanyak 200 ekor sapi, dengan berat tiap ekornya berkisar antara 600 sampai 700 kilogram. Harga penjualan dihitung mengacu pada bobotnya, yaitu seharga Rp 57.000 per kilogram sebagai harga dasar, sementara itu untuk jenis premium dapat bernilai hingga Rp 60.000 per kilogram.

Meskipun demikian, peternakan pemeliharaan ternak sapi tidak selalu berjalan lancar. Agus menyatakan bahwa ia pernah merasakan dampaknya ketika terjadi epidemi penyakit mulut dan kuku (PMK) beberapa bulan yang lalu.

“Banyak orang terdampak PMK meski untungnya tak ada yang meninggal,” ujarnya mengingatkan.

Sekarang, karena sapi miliknya dipilih menjadi ternakan kurban bagi Presiden, nama Agus Prasetyo semakin dikenal sebagai salah satu pembesaran sapi raksasa unggulan di Tulungagung.


(David Yohanes/TribunJatimTimur.com)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top