Apa yang Unik dari Suzuki Fronx dengan ADAS Suzuki Safety Support?


kandisnews.one

– Suzuki Fronx merupakan model pertama dari Suzuki di Indonesia yang disematkan dengan sistem Advanced Driver Assistance System (ADAS) yang diberi nama Suzuki Safety Support. Fitur apa saja yang membedakannya?

Perlu dicatat bahwa Suzuki Safety Support kini hanya tersedia pada varian Suzuki Fronx yaitu tipe SGX yang menjadi model utama.

Keunggulan dari Suzuki Safety Support terletak pada kelengkapan dan keefektivan fiturnya sehingga dapat memfasilitasi Fronz dalam beroperasi secara setengah otomatis.

Dimulai dari fitur

Sistem Pendukung Rem Dual Sensor II (SPR DSII)

.

Ketika sensor mengenali adanya potensi tabrakan dengan benda di hadapan seperti sepeda motor atau mobil, sistem tersebut secara otomatis akan memperingatkan pembawa kendaraan agar segera menerapkan rem.

Bila risiko kejadian meningkat, DSBS II dapat memicu rem otomatis guna mencegah bentrokan.

Kemudian

Adaptive Cruise Control (ACC)

yang pada dasarnya merupakan sistem kontrol kecepatan tetapi memiliki fitur adaptif.

Artinya, sistem ini dapat menyesuaikan diri dengan kecepatan sebenarnya dari kendaraan yang ada di depan, khususnya dalam hal mampu memperlambat atau bahkan berhenti apabila kendaraan di hadapan tiba-tiba berhenti.

Lalu ada

Sistem Lane Keep Assist yang juga dikenal sebagai LKA (LKA)

yang terkoneksi dengan ACC.

LKA menjamin bahwa Suzuki Fronx berada di tengah lajur dengan mengenali garis pengatur lalu lintas di kedua sisinya. Akan tetapi, kondisi operasional LKA bergantung pada keberadaan tanda jalan yang jelas supaya dapat diproses secara efektif oleh sistem.


Sistem Peringatan Keluar Jalur (LDW) serta Sistem Pencegahan Keluar Jalur (LDP).

Sama seperti LKA yang berfungsi dengan mengenali garis tepi jalanan di kedua sisinya, LDW dan LDP pun bergantung pada tanda serupa tersebut.

Apabila sistem menangkap tanda-tanda bahwa mobil Suzuki Fronx mungkin keluar dari jalurnya karena sang sopir tidak fokus, seperti halnya, LDW akan memicu pemberitahuannya melalui lampu penunjuk pada panel instrumen, alarm bunyi, serta getaran pada kemudi.

Apabila pemberitahuan belum cukup dan kendaraan terus menyimpang, maka sistem LDP akan melakukan tindakan tambahan dengan memperbaiki kemudi guna menjamin bahwa kendaraan kembali ke jalurnya. Sistem LDP beroperasi pada kecepatan minimum sebesar 50 km/jam.

Kehadiran sistem DSBS II, ACC, LKA, dan LDP memungkinkan Suzuki Fronx untuk melaju dengan tingkat kemandirian setengah otomatis, yakni dapat melakukan proses pengendaraan seperti akselerasi, pengereman, serta kemudi secara otomatik.

Di samping itu, Suzuki Safety Support juga termasuk fitur ekstra yang turut mendukung pengendara seperti

Pemantau Buta Mata (BSM), Peringatan Trafik Silang Belakang (RCTA), Peringatan Slew Vehikel, Kontrol Pengereman Bukit, Sensor Parkir,

dan

High Beam Assist (HBA).

Headlamp HBA yang berfungsi saat kecepatan mencapai 30 km/jam atau lebih, dapat mengenali sinar lampu dari mobil di depan. Kemudian, headlamp ini bisa dengan otomatis bertukar antara mode jauh dan dekat.
high beam
dan senter di sekitar
low beam
agar keamanan pemudik lainnya tetap terjamin.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top