5 Tip Terbaik Memilih Bahan Atap yang Awet dan Tahan Lama

Atap adalah elemen krusial dalam bangunan sebuah hunian. Mengapa demikian? Karena atap berfungsi sebagai pelindung utama terhadap iklim ekstrem seperti sinar matahari terik maupun curah hujan, serta turut menentukan penampilan visual secara menyeluruh. Proses pemilihan material atap bagi tempat tinggal seringkali membuat seseorang merasa kebingungan dikarenakan ragam opsi yang ada di pasaran; setiap jenis punya karakteristik positif dan negatif sendiri-sendiri.

Pada artikel ini, CASA telah mengumpulkan saran tentang cara memilih material atap rumah yang dapat membantu Anda menentukan jenis bahan penutup atap paling tepat untuk hunian Anda.


1. Kenali Situasi Iklim serta Cuaca di Sekitar Tempat Tinggal Anda



Fotografis: @mariowibowo_ @danieljiangg / Arsitektur: @dohto @atelierbertiga / Penyedia Jasa Pelaksana: @ciptabuana.konstruksi

Pertama-tama saat menyeleksi jenis bahan atap untuk hunian, penting bagi Anda untuk mengenali pola iklim serta keadaan cuaca di area tempat tinggal Anda. Sebab, ragam material atap memiliki kinerja yang berbeda-beda tergantung pada intensitas hujan setempat; ada material atap yang mungkin cocok untuk daerah dengan curah hujan tinggi namun kurang tahan jika digunakan di situasi cuaca ekstrim tersebut.

Apabila Anda berdomisili di area dengan iklim dan kondisi cuaca mayoritas panas dan terang, pikirkanlah gunakan bahan atap berkualitas tinggi yang memiliki sifat pantul cahaya yang baik, misalnya genteng keramik, atap dari tanah liat, ataupun atap metal. Bahan-bahan tersebut mampu mencerminkan hawa panas, menjaga agar temperatur interior bangunan tetap adem —sehingga menghemat pemakaian pendingin ruangan.

Di sisi lain, bila anda berdomisili di area dengan intensitas hujan atau kelembaban yang tinggi, pikirkanlah untuk memakai atap dari material tahan air contohnya atap aspal, metal, tanah liat, ataupun batu bata keramik. Tetapi jangan lupa bahwa instalasi yang benar juga diperlukan agar dapat menghindari adanya rembesan air.

Mengadaptasi material penutup atap rumah sesuai dengan iklim dan kondisi cuaca dapat memperpanjang umurnya serta mengurangi biaya pemeliharaan.


2. Sesuaikan dengan Batasan Keuangan dan Persyaratan Anda



Fotograf: HiroyukiOki / Arsitektur: @6717studio

Berikut ini adalah beberapa petunjuk utama dalam menentukan bahan atap rumah selain faktor ketahanan, pemeliharaan, serta penampilannya. Anggaplah atap sebagai sebuah investasi jangka panjang. Membayar biaya tambahan pada saat pembelian awal bisa membantu Anda mengirit pengeluaran di masa depan.

Aspal merupakan bahan untuk atap rumah yang termurah, namun harus diganti sekitar 15 tahun setelah penggunaannya. Sedangkan atap dari logam harganya lebih tinggi, akan tetapi bisa bertahan antara 40 sampai 70 tahun jika mendapatkan perawatan minimum. Genteng keramik juga cukup mahal, tapi dianggap lebih awet dalam menghadapi beragam kondisi iklim serta menampilkan kesan mewah pada bangunan tersebut. Sebaliknya, atap tanah liat cenderung lebih berat, oleh karena itu diperlukan penyangga struktural rumah yang solid — ini pun meningkatkan biaya konstruksi bagian rumah tersebut.


3. Sesuaikan dengan Desain Arsitektural Rumah



Fotografis: @kungphotograph / Rancangan interior dan konstruksi: @seggio_home @seggio.project / Hiasan rumah: @fryd.id / Fasad desain: @project.bng

Tentunya, atap di rumah Anda perlu mencocokkan dengan desain arsitektural tempat tinggal serta preferensi personal Anda. Atap dari tanah liat atau genteng keramik memberikan kesan klasik dan nyaman bagi bangunan bermodel tradisional. Sementara itu, atap metal yang menghadirkan penampilan moderen dan mewah sangat sesuai untuk properti bertema kontemporer.

Terdapat beragam bahan penutup atap yang hadir dalam pelbagai pilihan warna serta tekstur, sehingga memudahkan Anda untuk mengadaptasi desainnya supaya serasi dengan konsep bangunan rumah Anda.


4. Pertimbangkan Aspek Pemeliharaan dan Servis



Fotografis: @mariowibowo_ @danieljiangg, @studiosaya.id / Arsitekt dan Desainer Interior: @studiosaya.id

Tiap jenis penutup atap punya persyaratan pemeliharaan unik. Sebagai contoh, atap dengan material aspal bisa diperlukan untuk dikosongkan dari lumut secara berkala serta diservis ketika ada retak. Sedangkan atap metal cenderung butuh sedikit servis tapi biasanya menghasilkan bunyi keras saat turun hujan lebat. Lain halnya lagi dengan atap tanah liat yang harus rajin dibersihkan dan segera diubah jika mulai pecah.


5. Pikirkan Mengenai Bobot dan Dukungan Struktural



Fotografis: @artehaus___ / Arsitektur: @serasa.architect / Perabotan Rumah Tangga: @faiqseptiaw / Pembuat Bangunan: PT Serasa Rancang Indonesia / Struktur: @khkconstruction

Saran dalam menentukan bahan atap untuk rumah Anda yang akan datang meliputi pertimbangan mengenai bobot serta daya dukung bangunan. Sebagian hal tersebut mencakup beberapa poin penting sebagai berikut:

jenis bahan atap

, seperti atap dari tanah liat, cukup berat dan mengharuskan adanya dukungan struktural yang solid. Sebelum menggunakan material atap yang berbobot tersebut, diskusikanlah terlebih dahulu dengan ahli arsitektur serta kontraktor agar dipastikan bangunan Anda mampu menopang bebannya dengan baik. Bila perlu penambahan kekuatan pada struktur, ini bisa saja meningkatkan total anggaran dalam proses pembangunannya.

Pemilihan bahan penutup atap bukan hanya terkait dengan pemilihan corak maupun formatnya saja, melainkan mencari keserasian ideal di antara fungsionalitas, nilai seni, ketangguhan, serta dana. Lewat pertimbangan kondisi cuaca, alokasi uang, ciri-ciri desain bangunan, dan tingkat perelakan, Anda bisa mengambil pilihan tepat dalam menentukan jenis material atap hunian yang sesuai.

Akhirnya, jangan lupa berkonsultasi dengan arsitek serta kontraktor ketika anda sedang memutuskan jenis bahan atap apa yang akan digunakan untuk bangunan rumah. Mereka mampu mengukur keperluan properti Anda, memberi penjelasan tentang sisi baik maupun buruk dari setiap materi tersebut, serta memverifikasi proses instalasi berlangsung sesuai standar, hingga pada akhirnya membuat Anda merasa tenang tanpa ada rasa cemas lagi.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top